Penurunan kualitas lingkungan di Jakarta telah menyebabkan hutan mangrove tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga yang mencapai kawasan hulu sungai (Cahyana, 2019). Peneliti menemukan bahwa kawasan mangrove di PIK mengandung banyak sampah laut atau microdebris, dengan 77,7% berupa plastik dan 18,1% adalah styrofoam. Tingginya tingkat pencemaran ini telah mempercepat kerusakan hutan mangrove, terutama di kawasan Muara Angke. Pembuangan limbah industri dan domestik juga telah mencemari perairan dan mengancam fauna yang hidup di kawasan hutan mangrove. Selain itu, perubahan iklim juga berdampak pada kawasan hutan mangrove dengan meningkatkan tingkat pasang air laut dan mempercepat erosi pantai.
Untuk mengatasi penurunan kualitas lingkungan di kawasan hutan mangrove Jakarta, diperlukan beberapa solusi yang dapat dilakukan:
- Mencegah Penebangan Liar dan Melindungi Hutan Mangrove: Perlu adanya pengawasan ketat untuk mencegah penebangan liar dan aktivitas manusia yang merusak ekosistem hutan mangrove. Dengan melindungi hutan mangrove dari ancaman tersebut, keberlangsungan ekosistem dapat dijaga.
- Menjaga Kebersihan Perairan dan Mengurangi Pembuangan Limbah: Upaya menjaga kebersihan perairan sangat penting untuk mencegah pencemaran lebih lanjut. Diperlukan tindakan untuk meminimalkan pembuangan limbah industri dan domestik ke kawasan hutan mangrove, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya limbah yang benar.
- Mendukung Praktik Ramah Lingkungan: Mendorong praktik ramah lingkungan dan berkelanjutan di sekitar kawasan hutan mangrove akan membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Penggunaan energi terbarukan dan pengurangan penggunaan bahan kimia berbahaya adalah contoh langkah yang dapat diambil.
- Rehabilitasi dan Pengelolaan Hutan Mangrove: Program rehabilitasi mangrove dapat membantu memulihkan ekosistem yang rusak. Penting untuk mengoptimalkan pengelolaan kawasan hutan mangrove agar dapat berfungsi dengan baik dalam menjaga kualitas lingkungan.
- Kampanye dan Edukasi: Mengadakan kampanye dan edukasi tentang pentingnya menjaga kualitas lingkungan dan hutan mangrove bagi kesehatan, keanekaragaman hayati, dan stabilitas ekosistem akan meningkatkan kesadaran masyarakat dan partisipasi aktif dalam melestarikan lingkungan.
Kawasan ekosistem Mangrove Angke Kapuk di pesisir utara Jakarta memiliki peran penting dalam memberikan jasa ekosistem dan menjaga kelestarian lingkungan (Sofian et al, 2019). Oleh karena itu, tindakan nyata dan dukungan dari semua pihak dibutuhkan untuk memperbaiki lingkungan dan mencegah penurunan kualitas lingkungan di hutan mangrove Jakarta. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat memastikan keberlangsungan hutan mangrove dan menjaga keseimbangan ekosistem untuk masa depan yang lebih baik.
Overcoming the Decline of Mangrove Environmental Quality in Jakarta: Solutions and Real Actions for Environmental Conservation
The decline of environmental quality in Jakarta has led to the contamination of mangrove forests by industrial and household waste, reaching the upstream areas of rivers (Cahyana, 2019). Researcher revealed that the mangrove areas in PIK contain a significant amount of marine debris or microplastics, with 77.7% being plastic and 18.1% being styrofoam. This high level of pollution has accelerated the degradation of mangrove forests, particularly in the Muara Angke region. The disposal of industrial and domestic waste has also polluted the water and endangered the fauna living in the mangrove areas. Additionally, climate change has impacted the mangrove forests by increasing sea levels and accelerating coastal erosion.
To address the declining environmental quality in the Jakarta mangrove forest areas, several solutions can be implemented:
- Preventing Illegal Logging and Protecting the Mangrove Forests: Strict supervision is needed to prevent illegal logging and human activities that harm the mangrove ecosystem. By safeguarding the mangrove forests from these threats, the ecosystem’s sustainability can be ensured.
- Maintaining Clean Water and Reducing Waste Disposal: Efforts to keep the water clean are crucial in preventing further pollution. Actions should be taken to minimize the disposal of industrial and domestic waste into the mangrove forest areas, while also educating the public about proper waste management.
- Supporting Environmentally Friendly Practices: Encouraging sustainable and environmentally friendly practices around the mangrove forest areas will help reduce negative impacts on the environment. Examples include the use of renewable energy and the reduction of hazardous chemical usage.
- Rehabilitation and Management of Mangrove Forests: Mangrove rehabilitation programs can aid in restoring damaged ecosystems. It is essential to optimize the management of mangrove forest areas to ensure they function effectively in maintaining environmental quality.
- Campaigns and Education: Conducting campaigns and educational activities on the importance of preserving environmental quality and mangrove forests for health, biodiversity, and ecosystem stability will raise public awareness and active participation in conservation efforts.
The Mangrove Angke Kapuk ecosystem in Jakarta’s northern coastal area plays a crucial role in providing ecosystem services and conserving the environment (Sofian et al, 2019). Therefore, real actions and support from all parties are required to improve the environment and prevent a decline in the environmental quality of Jakarta’s mangrove forests. With the right steps, we can ensure the continuity of mangrove forests and maintain the ecological balance for a better future.